Search This Blog

Powered by Blogger.

Wednesday 4 November 2015

Pengertian dan Proses Terbentuknya Asap

by khairul ikhwan  |  in Kabut Asap at  November 04, 2015


Asap merupakan suatu suspensi dari partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari sisa-sisa pembakaran yag tidak sempurna dari suatu bahan bakar. Pada umumnya asap timbul sebagai produk sampingan yang ditimbukan dari suatu proses pembakaran.
proses pembakaran adalah suatu proses yang sistematis dalam reaksi kimia antara suatu bahan bakar dan oksidan yang ditandai dengan timbulnya suatu energi panas. Dalam suatu reaksi oksidasi lengkap. suatu senyawa bereaksi dengan zat pengoksidasi yang akan menghasilkan senyawa dari tiap elemen bahan bakar itu sendiri. Proses pembakaran sangat memebutuhkan oksigen sehingga proses pembakaran sering disebut sebagai proses oksidasi. Kekurangan oksigen saat melakukan suatu pembakaran akan menimbulkan pembakaran yang tidak sempurna hal tersebut ditandai dengan timbulnya asap. Sedangkan pembakaran yang sempurna akan menghasilkan uap air dan karbon dioksida (CO2).

Asap mengandung sejumlah senyawa yang sangat berbahaya, seperti CO (Karbon Monoksida) dan Pb (Timbal). Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berbau dan tak berwarna serta memiliki kemampuan untuk bercampur dengan hemoglobin darah berbanding oksigen, sehingga paru-paru dan jantung bekerja labih kuat lagi, merusak dinging arteri, serta menjadi pendorong penyakit jantung.  


Beberapa Dampak Asap Bagi Lingkungan

1. Menurunkan angka kesehatan masyarakat
Beberapa sumber produksi asap terbesar berasal dari gas buang kendaraan bermotor, pembuangan gas llimbah pabrik dan akhir-akhir ini yang sangat memprihatinkan adalah kebakaran hutan. Beberapa sumber tersebut memiliki dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat sekitar. masyarakat yang bermukim di kawasan area industri dan ibu kota akan terkena dampak dari asab pabrik seperti, udara menjadi tercemar, mengotori lingkungan, dan dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan timbulnya penyakit seperti, Asma, iritasi pada mata, gangguan saluran pernapasan 

2. Hujan Asam
Air hujan memiliki Ph 5,6 karna adanya karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Udara yang tercemar memiliki kandungan senyawa Natrium Dioksida (NO2) dan Sulfur Dioksida (SO2) aka bereaksi dengan air hujan, sehingga membentuk asam dan menurunkan Ph air hujan. Semakin tinggi nilai Ph suatu zat maka akan semakin tinggi pula tingkat keasamannya. Keasaman tersebut dapat memengaruhi kualitas air di permukaan, merusak tanaman, merusak benda-benda yang terbuat dari logam sehingga terjadi perkaratan pada logam serta melarutkan logam-logam berat yang dapat menurunkan kualitas air tanah dan air permukaan.

3. Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan karna adanya senyawa Kanbon Dioksida (CO2), CFC, Metan, Ozon dan Natrium Dioksida (NO2) yang berada di lapisan troposfer yang menahan radiasi pans sinar matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Hal tersebut akan menyebabkan naiknya suhu di permukaan bumi, sehingga dapat mempengaruhi cuaca secara global, seperti :
  1. Pencairan es di kutub membuatnya naiknya air permukaan, sehingga menyebabkan banjir di berbagai daerah,
  2. Terjadinya prubahan siklus kehidupan Flora dan Fauna.
  3. Perubahan cuaca dan iklim secara global. 
4. Rusaknya Lapisan Ozon
Lapisan Ozon berada di ketinggian 20-35 km dari permukaan bumi, lapisan tersebut biasa disebut lapisam stratosfer. Lapisan Stratosfer merupakan lapisan pelindung bumi yang dapat memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Udara tersemar yang mencapai stratosfer memiliki kandungan gas CFC yang biasa kita sebut dengan gas Freon, gas freon berasal dari berbagai alat elektronik seperti, air conditioner (AC), Lemari pendingin dan lain-lainnya. Gas tersebut akan membuat Molekul-molekul Ozon (O3) mengurai lebih cepat dari pada pembentukannya, sehingga terbentuklah lubang-lubang di lapisan Ozon. Dari hal tersebut sinar matahari yang mencapai permukaan bumi tidak terfilter, sehingga dapat menyebabkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman

1 comment:

Proudly Powered by Blogger.