Search This Blog

Powered by Blogger.

Tuesday, 3 November 2015

Pengetian dan Proses Terbentuknya Kabut

by khairul ikhwan  |  in Kabut Asap at  November 03, 2015

Kabut merupakan uap air yang berkondensasi ataupun bersublimasi di dekat permukaan tanah sehingga membentuk gumpalan yang hampir mirip dengan awan. Kabut tersusun atas butiran-butiran air yang menguap dari permukaan bumi yang memiliki diameter kurang dari 0,1 milimeter, namun juga ada kabut yang mengandung butiran-butiran air dengan diameter lebih dari 0,1 milimeter, kabut tersebut disebut dengan halimun. Butiran-butiran air tersebut mengambang di atmosfer bumi dengan ketinggian kurang dari 1.000 meter dari permukaan bumi. 

proses pembentukan kabut bergantung pada cukup tidaknya inti kondensasi yang tersedia  namun banyaknya jumlah inti kondensasi tersebut tidak terlalu mempengaruhi dalam proses terbentuknya kabut asalkan kelembapan udara relatif mendekati atau sama dengan 100% peristiwa pendinginan suhu yang tinggi di udara akan memungkinkan meningkatnya kejenuhan udara tersebut, karna adanya radiasi di bumi yang mengalami pendinginan yang berlangsung sepanjang malam. sehingga lapisan udara di permukaan lebih dingin dibandingkan lapisan udara yang berada diatasnya.

Jenis-jenis Kabut Berdasarkan Prosesnya

1. kabut Radiasi (Radiation Fog)
pada malam hari permukaan bumi mengalami radiasi, hal tersebut menimbulkan bersinggungannya udara lembab dengan permukaan tanah yang lebih dingin, sehingga timbul inversi suhu di lapisan dekat permukaan tanah. kondisi permukaan tanah di malam hari sangat memungkinkan untuk terbentuknya kabut karna faktor berikut :

1. langit berawan
2. Rh yang relatif cukup tinggi (85-100 %)
3. kondisi permukaan tanah yang basah
4. hembusan angin yang lemah.

2. kabut Adveksi (Advection Fog)

kabut adveksi terbentuk karna adanya pergerakan udara yang lembab dan panas menuju ke atas permukaan yang dingin. di lapisan inversi akan mengalami penurunan suhu sampai di bawah titik embun, sehingga proses kondensasi membentuk kabut. berikut beberapa faktor terbentuknya kabut adveksi :

1. udara panas dan lembab yang bergerak
2. perbedaan suhu yang mencolok antara permukaan dan udara yang bergerak
3. kecepatan angin yang sedang (8-12 knot) untuk mempertahankan perbedaan suhu.

3. kabut Uap (Steam Fog)
kabut uap terjadi karna adanya kuatnya penguapan di permukaan air panas yang bercampur kedalam udara yang dingin. hal tersebut menimbulkan kondensasi yang lebih cepat pada uap air. uap tersebut akan jenuh dan mengisi udara dibawah lapisan inversi. Proses ini mengakibatkan tingginya penguapan serta penambahan uap kondensasi dari bawah, sehingga untuk terbentuknya inversi yang kuat diperlukan uap yang berada jauh di permukaan. 

4. Kabut Lereng ( Upslope Fog)
kabut ini terbentuk karna adanya pendinginan secara adiatik yang disebabkan karna udara lembab yang naik dengan kecepatan lamban di sepanjang lereng pegunungan.dalam pergerakannya menuju puncak lereng, udara tersebut mengalami kondensasi sehingga terbentuklah kabut, Namun jika udara bergerak naik dengan cepat akan menimbulkan kondensasi pada lapisan yang berada di atasnya, sehingga akan membentuk awan stratus.

5. Kabut Tekanan (Barometrik Fog)
kabut tekanan di terjadi ketika udara lembab yang berada di permukaan mengalami tekanan barometrik karna distribusi tekanan suhu diatas mengalami penurunan. Kabut ini dapat kita temukan di daerah lembah ataupun basin yang memiliki udara tetap.

6. Udara Percampuran (Mixing Fog)
pada umumnya udara ini terjadi di daerah front yaitu antara dua massa udara maritim. udara yang lembab panas bertemu dengan udara lembab yang dingin, maka akan terjadi percampuran udara di daerah pertemuan, sehingga akan menimbulkan penjenuhan dan kondensasi

Kabut sangat berbahaya bagi pengguna alat transportasi meskipun sudah dilengkapi berbagai alat navigasi, Namun masih banyak terjadi kecelakaan yang sangat merugikan, seperti pembatalan penerbangan di bandara, pendaratan yang memerlukan waktu berjam-jam, kapal tenggelam menabrak batu karang ataupun kapal lainnya begitu juga di darat, merupakan tempat sering terjadiknya kecelakaan karna kabut baik itu terjadi bagi pengguna roda dua ataupun roda empat. oleh sebab itu kita harus lebih berhati-hati dalam berkendara demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.

0 komentar:

Proudly Powered by Blogger.