Search This Blog

Powered by Blogger.

Pengertian dan Proses Terbentuknya Asap

Asap merupakan suatu suspensi dari partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari sisa-sisa pembakaran yag tidak sempurna dari suat...

Wednesday 4 November 2015

Pengertian dan Proses Terbentuknya Asap

by khairul ikhwan  |  in Kabut Asap at  November 04, 2015

Asap merupakan suatu suspensi dari partikel kecil di udara (aerosol) yang berasal dari sisa-sisa pembakaran yag tidak sempurna dari suatu bahan bakar. Pada umumnya asap timbul sebagai produk sampingan yang ditimbukan dari suatu proses pembakaran.

Tuesday 3 November 2015

Pengetian dan Proses Terbentuknya Kabut

by khairul ikhwan  |  in Kabut Asap at  November 03, 2015
Kabut merupakan uap air yang berkondensasi ataupun bersublimasi di dekat permukaan tanah sehingga membentuk gumpalan yang hampir mirip dengan awan. Kabut tersusun atas butiran-butiran air yang menguap dari permukaan bumi yang memiliki diameter kurang dari 0,1 milimeter, namun juga ada kabut yang mengandung butiran-butiran air dengan diameter lebih dari 0,1 milimeter, kabut tersebut disebut dengan halimun. Butiran-butiran air tersebut mengambang di atmosfer bumi dengan ketinggian kurang dari 1.000 meter dari permukaan bumi. 

proses pembentukan kabut bergantung pada cukup tidaknya inti kondensasi yang tersedia  namun banyaknya jumlah inti kondensasi tersebut tidak terlalu mempengaruhi dalam proses terbentuknya kabut asalkan kelembapan udara relatif mendekati atau sama dengan 100% peristiwa pendinginan suhu yang tinggi di udara akan memungkinkan meningkatnya kejenuhan udara tersebut, karna adanya radiasi di bumi yang mengalami pendinginan yang berlangsung sepanjang malam. sehingga lapisan udara di permukaan lebih dingin dibandingkan lapisan udara yang berada diatasnya.

Jenis-jenis Kabut Berdasarkan Prosesnya

1. kabut Radiasi (Radiation Fog)
pada malam hari permukaan bumi mengalami radiasi, hal tersebut menimbulkan bersinggungannya udara lembab dengan permukaan tanah yang lebih dingin, sehingga timbul inversi suhu di lapisan dekat permukaan tanah. kondisi permukaan tanah di malam hari sangat memungkinkan untuk terbentuknya kabut karna faktor berikut :

1. langit berawan
2. Rh yang relatif cukup tinggi (85-100 %)
3. kondisi permukaan tanah yang basah
4. hembusan angin yang lemah.

2. kabut Adveksi (Advection Fog)

kabut adveksi terbentuk karna adanya pergerakan udara yang lembab dan panas menuju ke atas permukaan yang dingin. di lapisan inversi akan mengalami penurunan suhu sampai di bawah titik embun, sehingga proses kondensasi membentuk kabut. berikut beberapa faktor terbentuknya kabut adveksi :

1. udara panas dan lembab yang bergerak
2. perbedaan suhu yang mencolok antara permukaan dan udara yang bergerak
3. kecepatan angin yang sedang (8-12 knot) untuk mempertahankan perbedaan suhu.

3. kabut Uap (Steam Fog)
kabut uap terjadi karna adanya kuatnya penguapan di permukaan air panas yang bercampur kedalam udara yang dingin. hal tersebut menimbulkan kondensasi yang lebih cepat pada uap air. uap tersebut akan jenuh dan mengisi udara dibawah lapisan inversi. Proses ini mengakibatkan tingginya penguapan serta penambahan uap kondensasi dari bawah, sehingga untuk terbentuknya inversi yang kuat diperlukan uap yang berada jauh di permukaan. 

4. Kabut Lereng ( Upslope Fog)
kabut ini terbentuk karna adanya pendinginan secara adiatik yang disebabkan karna udara lembab yang naik dengan kecepatan lamban di sepanjang lereng pegunungan.dalam pergerakannya menuju puncak lereng, udara tersebut mengalami kondensasi sehingga terbentuklah kabut, Namun jika udara bergerak naik dengan cepat akan menimbulkan kondensasi pada lapisan yang berada di atasnya, sehingga akan membentuk awan stratus.

5. Kabut Tekanan (Barometrik Fog)
kabut tekanan di terjadi ketika udara lembab yang berada di permukaan mengalami tekanan barometrik karna distribusi tekanan suhu diatas mengalami penurunan. Kabut ini dapat kita temukan di daerah lembah ataupun basin yang memiliki udara tetap.

6. Udara Percampuran (Mixing Fog)
pada umumnya udara ini terjadi di daerah front yaitu antara dua massa udara maritim. udara yang lembab panas bertemu dengan udara lembab yang dingin, maka akan terjadi percampuran udara di daerah pertemuan, sehingga akan menimbulkan penjenuhan dan kondensasi

Kabut sangat berbahaya bagi pengguna alat transportasi meskipun sudah dilengkapi berbagai alat navigasi, Namun masih banyak terjadi kecelakaan yang sangat merugikan, seperti pembatalan penerbangan di bandara, pendaratan yang memerlukan waktu berjam-jam, kapal tenggelam menabrak batu karang ataupun kapal lainnya begitu juga di darat, merupakan tempat sering terjadiknya kecelakaan karna kabut baik itu terjadi bagi pengguna roda dua ataupun roda empat. oleh sebab itu kita harus lebih berhati-hati dalam berkendara demi keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Saturday 17 October 2015

Asal-Usul dan Karakteristik Batu Akik Spiritus (Chalcedony)

by khairul ikhwan  |  in Batu mulia at  October 17, 2015


Batu chalcedony atau yang biasa kita sebut sebagai batu spiritus ini berasal dari daerah Baturaja Provinsi Sumatra Selatan. Batu ini pertama kali ditemukan di Desa Simpang Empat, Talang Ogan Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu oleh seorang penambang traditional bernama kakek kunik yang sekarang sudah berusia sekitar 90an, sehingga kini aktifitas penambangan dilanjutkan oleh cucunya.

Monday 24 August 2015

Asal Usul dan Ciri-Ciri Batu Akik Klawing

by khairul ikhwan  |  in Batu mulia at  August 24, 2015
https://drive.google.com/file/d/0B5sg1QlHFihpRV84d19ldGNjcWc/view?usp=sharing

https://drive.google.com/file/d/0B5sg1QlHFihpRV84d19ldGNjcWc/view?usp=sharing
Batu mulia ini terbentuk karna adanya aktivitas gunung berapi atau yang biasa kita sebut dengan proses vulkanik. Saat gunung berapi yang berada di dasar laut memuntahkan lava yang sangat panas dan jatuh menimpa endapan di dasar laut dan dalam kurung waktu kurang lebih 25 tahun lava tersebut mengeras dan terbentuklah batuan ini. Ini adalah tahap awal terbentuknya batu mulia, proses selanjutnya adalah peristiwa terangkatnya batuan tersebut ke permukaan kulit bumi, proses ini biasa disebut dengan proses tektonik yang mana proses tersebut menyebabkan patahan dan pergeseran lempeng bumi sehingga batuan yang semula berada di dasar laut terangkat ke permukaan.

Asal-Usul dan Ciri-Ciri Batu Akik Kalimaya

by khairul ikhwan  |  in Batu mulia at  August 24, 2015
https://drive.google.com/file/d/0B5sg1QlHFihpQXRZeHc3Ql83cEk/view?usp=sharing

https://drive.google.com/file/d/0B5sg1QlHFihpQXRZeHc3Ql83cEk/view?usp=sharing
Batu akik kalimaya  atau secara global sering dikenal dengan nama batu opal adalah jenis batuan yang berasal dari Australia, namun juga terdapat di Indonesia yang berada di Rangkas Belitung Provinsi Banten dan Garut di Provinsi Jawa Barat. Batu kalimaya terbentuk dari mineral Silika dengan formula SiO2.nH2O yang tidak berbentuk Kristal namun memiliki tingkat kekerasan5,5 - 6,5 Mohs. Awalnya, nama Kalimaya diambil dari kata Kali Maja yang merupakan nama sebuah Sungai yang berada di daerah Rangkas Belitung, dan disungai inilah awal mula penambangan batu kalimaya tersebut. 

Thursday 6 August 2015

Asal Usul Terbentuknya Batu akik

by khairul ikhwan  |  in Batu mulia at  August 06, 2015

http://adf.ly/1MB60G
Batu akik sebenarnya telah lama ada di Indonesia, meski pada awalnya tak begitu banyak yang menyadari dan menyukai keindahan batu mulia tersebut dan mayoritas penggunanya rata-rata berusia tua. Namun akhir-akhir ini batu mulia mulai mendemam di masyarakat Indonesia, keunikan bentuk dan perpaduan warna yang sangat indah dan bervariasi membuat semua orang mengagumi keindahanya, sehingga banyak orang yang menghargai batu akik dari harga puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah untuk bisa memilikinya. maka tak sedikit dari masyarakat Indonesia dari semua kalangan yang saling berlomba memburu batu-batu akik untuk dikoleksi sendiri ataupun untuk diperjualbelikan.

Proudly Powered by Blogger.